QUARTAL.ID – Banjir yang melanda Kabupaten Mahulu, Kalimantan Timur, tak menyurutkan semangat Srikandi PLN untuk terus mengabdi. Di tengah kondisi sulit, mereka bergerak cepat membantu pemulihan kelistrikan bagi masyarakat terdampak.
Anin Tsanawiyah Astuti, salah satu Srikandi PLN, menceritakan pengalamannya dalam proses pemulihan ini.
“Sebagai petugas di PLN ULP Melak, saya tergabung dalam tim yang bertugas mengevakuasi aset kelistrikan dan mempersiapkan pemulihan,” ungkap Anin.
Perjalanan menuju lokasi terdampak tak mudah. Arus sungai yang deras dan hujan deras memperlambat waktu tempuh.
“Biasanya, tanpa banjir, kami bisa mencapai Ujoh Bilang dalam 6 jam, yaitu 1,5 jam perjalanan darat ke Pelabuhan Tering, dan 4-5 jam perjalanan air dengan speedboat,” tutur Anin.
Meskipun medan berat, tekad Anin dan tim tak goyah. Setibanya di lokasi, mereka langsung menyisir jaringan dan mendata meteran pelanggan yang rusak akibat banjir.
“Listrik sangat dibutuhkan masyarakat, baik untuk penerangan, maupun untuk menghidupkan kembali perekonomian dan infrastruktur yang terkena dampak banjir,” jelas Anin.
Usaha keras tim membuahkan hasil. Listrik di Datah Bilang berhasil dinormalkan pada tanggal 22 Mei, dan Ujoh Bilang menyusul pada malam harinya.
“Kami harap kondisi ini terus membaik, agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” ucap Anin penuh harap.
Dedikasi Tinggi PLN
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Agung Murdifi, mengapresiasi dedikasi tinggi para Srikandi PLN.
“Meskipun dihadapkan dengan medan yang sulit, mereka tetap semangat membantu pemulihan kelistrikan,” ujar Agung.
Saat ini, puluhan personel PLN masih bekerja keras di lokasi bencana untuk memastikan pemulihan kelistrikan berjalan lancar.
Kisah Anin dan Srikandi PLN lainnya di Mahulu merupakan bukti nyata komitmen PLN untuk selalu hadir dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, bahkan di situasi sulit. *
Advertorial