Kamis, 30 Mei 2024 21:43 WITA

Ditopang peningkatan penjualan listrik, pendapatan PLN tumbuh signifikan sentuh Rp487 triliun

Ilustrasi - Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo melakukan pengecekan SPKLU ultra fast charging di rest area km 626B Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur saat libur Idul Fitri 1445 Hijriah. IST/PLN PERSERO

Ditopang peningkatan penjualan listrik, pendapatan PLN tumbuh signifikan sentuh Rp487 triliun

Kamis, 30 Mei 2024 21:43 WITA

QUARTAL.ID – Transformasi dan inovasi yang dilakukan PT PLN (Persero) membuahkan hasil manis. Perusahaan listrik negara ini berhasil menorehkan laba bersih terbesar sepanjang sejarahnya, yaitu Rp22,07 triliun pada tahun 2023. Capaian ini sekaligus hattrick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa pencapaian gemilang ini merupakan buah dari konsistensi transformasi yang dilakukan PLN dalam tiga tahun terakhir.

“Ini adalah buah manis dari upaya transformasi yang kami lakukan. Kami berhasil mengubah cara pandang dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Dulu kami hanya berorientasi pada supply pasokan listrik, sekarang berorientasi pada demand dan kepuasan pelanggan,” ujar Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan menjelaskan bahwa transformasi PLN tidak hanya fokus pada peningkatan laba, tetapi juga pada penyediaan layanan yang andal dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.

“Kami tidak lagi sekadar menunggu, tapi sekarang kami turun langsung melihat kebutuhan pelanggan. Kami pastikan PLN siap memenuhi setiap kebutuhan pelanggan,” tambah Darmawan.

Pendapatan Tumbuh Signifikan

Transformasi PLN juga berdampak pada peningkatan pendapatan usaha yang signifikan. Pada tahun 2023, pendapatan usaha PLN mencapai Rp487,38 triliun, naik 10,48% dibandingkan tahun 2022.

Peningkatan ini terutama didorong oleh pertumbuhan penjualan listrik sebesar 5,36%, dari 273,76 Terra Watt hour (TWh) pada 2022 menjadi 288,44 TWh pada tahun 2023. Hal tersebut menghasilkan pendapatan dari penjualan tenaga listrik sebesar Rp333,19 triliun atau meningkat Rp22,13 triliun pada tahun 2022.

Strategi Inovatif Mendukung Pertumbuhan

Pertumbuhan penjualan listrik PLN tidak lepas dari strategi inovatif yang dijalankan perseroan. Melalui strategi intensifikasi dan ekstensifikasi, PLN berhasil meningkatkan konsumsi listrik di berbagai sektor.

Strategi intensifikasi fokus pada peningkatan konsumsi listrik di sektor yang sudah ada. PLN menghadirkan program promo biaya tambah daya untuk memudahkan pelanggan yang ingin meningkatkan penggunaan listrik yang produktif. PLN juga menghadirkan program akuisisi captive power yang mengajak pelanggan bisnis dan industri beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke PLN.

Sementara itu, strategi ekstensifikasi fokus pada penciptaan demand listrik baru di sektor-sektor yang belum tersentuh. PLN menghadirkan program electrifying agriculture dan electrifying marine untuk mendorong penggunaan listrik di sektor agrikultur dan kelautan. PLN juga aktif mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik dengan membangun infrastruktur SPKLU dan home charging.

Upaya PLN Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Darmawan menegaskan bahwa PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami ingin listrik terus menjadi jantungnya pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kami mendorong pelaku usaha di sektor agrikultur melakukan inovasi teknologi berbasis listrik agar lebih modern dan membuat produktivitas mereka meningkat signifikan dibanding dengan menggunakan energi fosil,” ungkap Darmawan.

Di tengah gemilangnya pencapaian PLN, Darmawan tidak lupa mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

“Kami akan terus berbenah dan berinovasi untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kami yakin dengan kerja keras dan sinergi semua pihak, PLN dapat terus berkontribusi pada kemajuan bangsa,” tutup Darmawan. *

Advertorial

Jelajahi lebih lanjut tentang topik ini