QUARTAL.ID – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Suriansyah menyambut kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen PPPA) di SMP Negeri 2 Tarakan, Rabu (26/6/2024). Dalam kunjungan tersebut, Suriansyah menekankan pentingnya pencegahan perkawinan anak usia dini sebagai salah satu kunci untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Mewujudkan Indonesia Emas 2045 tidak mudah. Diperlukan sinergi dan kerja sama yang solid dari seluruh pemangku kepentingan. Saalah satu tantangan utama yang harus kita atasi adalah tingginya angka perkawinan anak di Kaltara,” ujar dia.
Menurut Suriansyah, perkawinan anak dapat menghambat akses pendidikan, meningkatkan angka kematian dan kesakitan ibu hamil dan melahirkan, serta meningkatkan prevalensi stunting. Hal ini berakibat pada kemiskinan dan kekerasan dalam rumah tangga.
“Oleh karena itu, perlu upaya bersama untuk menurunkan angka perkawinan anak,” tegas Suriansyah. “Sinergi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar pihak, serta bergerak bersama sesuai dengan kewenangan masing-masing.”
Suriansyah juga berpesan kepada para siswa SMP Negeri 2 Tarakan untuk fokus belajar dan menghindari pergaulan negatif.
Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang hadir secara daring dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemprov Kaltara dalam pencegahan perkawinan anak.
“Pencegahan perkawinan anak adalah investasi untuk masa depan bangsa,” ujarnya.
“Kita harus bekerja sama untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan hak-haknya dan dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas,” ujarnya.
Kunjungan Kemen PPPA ke Kaltara diharapkan dapat memperkuat komitmen dan sinergi antar pihak dalam upaya pencegahan perkawinan anak. Dengan kerja sama yang solid, diharapkan target Indonesia Emas 2045 dapat tercapai dengan generasi muda yang berkualitas dan bebas dari perkawinan anak. *dkispkaltara
Advertorial