QUARTAL.ID – Program Keluarga Harapan (PKH) di Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan dampak positif dalam meningkatkan akses pendidikan anak-anak dan kesehatan ibu hamil. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Provinsi Kaltara, H Arminsyah.
“PKH mempromosikan perubahan perilaku untuk memenuhi prasyarat kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Selain itu, program ini juga memfasilitasi sesi edukasi tentang pengelolaan keuangan rumah tangga, praktik pengasuhan anak, dan perilaku hidup sehat,” jelas Arminsyah.
Ia menjelaskan bahwa komitmen pemerintah dalam mempercepat penurunan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024 ditegaskan melalui Perpres Nomor 72 tahun 2021. Salah satu upaya yang dilakukan adalah Bimbingan Pemantapan bagi para pendamping PKH.
Bimbingan ini bertujuan membekali para pendamping dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas di lapangan, termasuk pengetahuan tentang pusat data dan informasi PKH. Selain itu, para pendamping juga dibekali dengan strategi untuk membantu penerima PKH yang memiliki kondisi ekonomi rendah.
“Pendamping PKH adalah ujung tombak pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Kaltara. Peran mereka sangat penting dan strategis,” ujarnya.
Oleh karena itu, Arminsyah meminta para pendamping PKH untuk terus mendorong pemberdayaan masyarakat dan menjadikannya gerakan sosial. Harapannya, penerima manfaat PKH dapat menjadi lebih mandiri secara sosial dan ekonomi.
“Mari kita tingkatkan kompetensi dan jalin kerjasama yang baik dengan pemerintah untuk mencapai tujuan bersama,” ujarnya.
Kegiatan Bimbingan Pemantapan ini diikuti oleh para pendamping PKH se-Kaltara, koordinator kabupaten/kota, dan koordinator wilayah Kaltara. *dkispkaltara
Advertorial