QUARTAL.ID – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalimantan Utara (Kaltara) tengah gencar mempersiapkan transformasi menuju lembaga yang lebih modern dan efektif dalam mengelola sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil negara (ASN). Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melakukan benchmarking ke beberapa instansi pusat dan daerah, seperti Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Bali.
Tujuan utama dari benchmarking ini adalah untuk mendalami penerapan sistem merit yang telah sukses dijalankan di daerah-daerah tersebut, serta mengadopsi praktik terbaik yang sesuai dengan kondisi Kaltara. Dengan demikian, diharapkan BKD Kaltara dapat menjadi leading sector dalam manajemen kepegawaian dan pengembangan SDM di lingkungan pemerintah provinsi.
Plt. Kepala BKD Kaltara, Andi Amriampa, melalui Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pegawai, Yusuf Suardi, mengungkapkan bahwa pihaknya akan fokus pada pengembangan manajemen talenta.
“Manajemen talenta adalah kunci dalam membangun sistem merit yang kuat,” ujar Yusuf.
Dalam konteks manajemen talenta, BKD Kaltara akan mempelajari delapan aspek penting, mulai dari perencanaan kebutuhan pegawai hingga sistem informasi kepegawaian.
“Dengan menerapkan manajemen talenta, kita dapat menempatkan pegawai sesuai dengan kompetensi dan potensi mereka, sehingga kinerja organisasi dapat ditingkatkan,” imbuhnya.
Jawa Barat menjadi salah satu rujukan utama dalam benchmarking kali ini. Provinsi ini dikenal sebagai pionir dalam penerapan sistem merit di Indonesia.
“Jawa Barat telah berhasil membangun Center of Excellence dan menerapkan Dynamic Working Arrangement yang sangat inovatif,” kata Yusuf.
Konsep Dynamic Working Arrangement di Jawa Barat memungkinkan pegawai yang memiliki kinerja tinggi untuk bekerja lebih fleksibel, bahkan ada yang diperbolehkan bekerja dari rumah. Hal ini tentu saja sangat menarik untuk diadopsi, mengingat semakin berkembangnya teknologi informasi.
Meskipun terdapat banyak potensi positif dari benchmarking ini, ia juga mengakui adanya beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah perbedaan karakteristik wilayah dan sumber daya manusia antara Kaltara dengan daerah lain.
“Namun, kami optimistis dapat mengatasi tantangan tersebut dengan dukungan dari seluruh pihak, terutama para stakeholder di lingkungan Pemprov Kaltara,” ujarnya.
Untuk mempercepat implementasi manajemen talenta, BKD Kaltara akan membentuk tim khusus yang bertugas menyusun roadmap dan rencana aksi. Tim ini akan melibatkan berbagai OPD terkait, seperti Bappeda Litbang, Biro Hukum, Biro Organisasi, dan Inspektorat.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah direncanakan, BKD Kaltara berharap dapat mewujudkan visi Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang, untuk membangun birokrasi yang profesional dan berdaya saing.
“Kami yakin bahwa dengan menerapkan sistem merit yang baik, kita dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kaltara,” tuturnya. *dkispkaltara
Advertorial