QUARTAL.ID – Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Kalimantan Utara (Kaltara) berhasil memutus mata rantai peredaran narkoba di perairan Tarakan.
Sebanyak 1,5 kilogram sabu hasil tangkapan dimusnahkan, Jumat (20/6/2025). Pemusnahan ini sekaligus membuka tabir keberadaan dalang utama yang kini menjadi target buruan polisi.
Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi krusial masyarakat yang menyebut adanya aktivitas mencurigakan di sekitar Sungai Bandara, Tarakan. Tak butuh waktu lama, tim Ditpolairud Polda Kaltara segera bergerak dan berhasil menciduk tiga tersangka berinisial L, D, dan A. Ketiganya diduga kuat sebagai “kaki tangan” dalam jaringan gelap narkotika ini.
Direktur Polairud Polda Kaltara, Kombes Pol Tidar Wulung Dahono, menjelaskan modus operandi para tersangka.
“Tersangka L dihubungi oleh seseorang, lalu ia menghubungi A, seorang perempuan, untuk menjalankan perintah. Barang ini kemudian berpindah tangan hingga ke tersangka lainnya,” terang Kombes Tidar.
Pemusnahan sabu senilai miliaran rupiah ini bukan akhir, melainkan awal dari pengembangan kasus yang lebih besar. Polisi menduga keras ada otak di balik peredaran 1,5 kg sabu ini.
“Kita sedang kembangkan kasus ini. Ada dua orang lain yang sedang diperiksa terkait keterlibatan mereka,” tegas Kombes Tidar, mengisyaratkan bahwa jaring akan terus ditebar untuk menangkap pelaku utama.
Ketiga tersangka kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum. Mereka dijerat dengan Pasal 114 (peredaran), Pasal 112 (kepemilikan dan penguasaan narkotika di atas 5 gram), serta Pasal 132 (permufakatan jahat) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Pemusnahan barang bukti dilakukan di Aula Ditpolairud Polda Kaltara, disaksikan langsung oleh ketiga tersangka. Sebagai barang bukti di persidangan, 0,5 gram sabu dari masing-masing paket disisihkan. Langkah ini menunjukkan keseriusan Ditpolairud Polda Kaltara dalam memerangi kejahatan narkoba.
Komitmen kuat aparat kepolisian Kaltara dalam memberantas peredaran narkotika patut diacungi jempol. Diharapkan, dengan dukungan dan informasi dari masyarakat, jaringan narkoba di Bumi Benuanta bisa diberangus hingga ke akar-akarnya. (*)
Quartal