QUARTAL.ID – Kalimantan Utara (Kaltara) tak mau ketinggalan dalam peta pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Gubernur Kaltara, Dr. H. Zainal A. Paliwang mengajukan sejumlah usulan strategis kepada Komisi VII DPR RI saat reses di Tanjung Selor, Bulungan, Kamis (19/6/2025) malam.
Tujuannya jelas: menggenjot potensi UMKM lokal dan memperkuat daya tarik wisata Kaltara.
Gubernur Zainal Paliwang menyoroti pentingnya peningkatan kualitas produk UMKM Kaltara, khususnya dari segi pengepakan atau packaging. Selama ini, banyak produk unggulan Kaltara terpaksa dikirim ke Makassar atau Surabaya untuk proses packaging yang lebih baik, baru kemudian kembali ke Kaltara sebagai produk jadi dengan tampilan yang mengesankan.
“Kami memohon agar Komisi VII DPR RI dapat memfasilitasi bantuan peralatan dan peningkatan kapasitas kepada pelaku UMKM, terutama dalam hal packaging,” pinta Gubernur.
Dengan begitu, produk-produk asli Kaltara bisa bersaing lebih optimal di pasar lokal, nasional, dan dunia.
Tak hanya itu, Gubernur juga melihat potensi besar dalam dunia perkopian. Kaltara memiliki kopi lokal yang unik. Menyadari tren gaya hidup anak muda yang makin gandrung kopi, Gubernur mengusulkan pelatihan barista bagi masyarakat Kaltara.
“Pelatihan ini penting untuk melahirkan wirausahawan coffee shop baru di Kaltara, sekaligus mengangkat kopi lokal kita,” jelasnya.
Nantinya, pelatihan ini akan dilengkapi dengan sertifikasi, membuka peluang kerja dan bisnis yang lebih luas.
Kaltara juga tengah bersiap menyongsong kehadiran Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) yang strategis.
Untuk itu, kesiapan tenaga kerja lokal menjadi prioritas utama. Gubernur meminta Pemerintah Pusat untuk lebih sering menggelar pelatihan bagi masyarakat di luar Jawa, khususnya di Kaltara.
“Kami ingin masyarakat Kaltara memiliki keterampilan sesuai potensi pasar tenaga kerja, seperti operator alat berat, sehingga saat konstruksi KIPI selesai, tenaga kerja lokal kita sudah siap,” tegas Gubernur.
Sebagai langkah awal, Pemprov Kaltara bahkan sudah memfasilitasi pelatihan bahasa Mandarin dan Inggris bagi anak-anak muda daerah, yang nantinya akan dilanjutkan dengan pendalaman bahasa di Tiongkok.
Di sektor pariwisata, Gubernur Zainal Paliwang meminta Komisi VII DPR RI dan Kementerian Pariwisata untuk menambah daftar penyelenggaraan event promosi wisata di Kaltara, termasuk konsep sport tourism seperti di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Ia mencontohkan antusiasme masyarakat yang tinggi setiap ada ajang balapan resmi di sirkuit Kaltara.
Selain balapan motor, Kaltara juga punya potensi sport tourism lain yang tak kalah menarik, seperti balap perahu rutin di Sungai Kayan yang selalu menarik banyak wisatawan lokal.
“Mungkin ini bisa dibuat skala nasional,” harapnya. Begitu pula dengan lomba lari atau “Begimpor” yang sudah sempat diikuti pelari nasional dan internasional.
Dengan berbagai usulan ini, Kaltara optimis dapat mempercepat roda ekonomi lokal melalui sektor UMKM dan pariwisata, sekaligus mempersiapkan diri menjadi daerah yang berdaya saing tinggi di masa depan. (*/adv)