QUARTAL.ID – Upaya pemerataan listrik di Kalimantan Utara (Kaltara) terus digenjot. Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang menyatakan dukungannya penuh terhadap program kelistrikan PLN, khususnya dalam melistriki 117 desa terpencil dengan skema Penyertaan Modal Negara (PMN).
PLN sendiri menargetkan seluruh desa tersebut akan teraliri listrik secara bertahap hingga tahun 2027.
Dalam audiensi dengan General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra), Maria G.I. Gunawan, di Tanjung Selor, Bulungan, Selasa (1/7/2025), Gubernur Zainal A Paliwang mengungkapkan apresiasinya.
“Kami mendukung penuh upaya PLN untuk melistriki 117 desa dengan skema PMN. Mudah-mudahan tetap berlanjut listrik gratis,” ujarnya.
Zainal juga menyebut bantuan daerah untuk beberapa desa di Nunukan dan memastikan daerah yang sudah terlewati jaringan PLN akan tetap menggunakan meteran PLN.
Ia juga berterima kasih atas tersalurnya listrik di Satuan Permukiman Transmigrasi (SP) dan daerah-daerah transmigrasi lainnya.
Maria G.I. Gunawan menjelaskan bahwa rasio desa berlistrik di Kaltara saat ini baru mencapai 78 persen, menyisakan sekitar 117 desa yang belum terjamah listrik.
“Kami merencanakan menuntaskan ini dalam tiga tahun, jadi kami menyusun roadmap sampai dengan 2027 secara bertahap,” jelas Maria.
Total anggaran yang dibutuhkan untuk program kelistrikan desa ini mencapai Rp681 miliar. Salah satu sumber pendanaan utama adalah PMN, yang merupakan dukungan dari Pemerintah Pusat.
Maria menambahkan bahwa 117 desa ini tersebar di area terpencil, jauh dari akses jalan dan jaringan eksisting PLN.
Hal ini menuntut PLN untuk membangun jaringan yang sangat panjang, bahkan juga menambah kapasitas pembangkit di lokasi tersebut.
“Investasi yang disiapkan PLN meliputi pembangunan jaringan listrik dan penambahan kapasitas pembangkit, bisa dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dilengkapi baterai, ataupun menambah mesin diesel,” papar Maria.
PLN optimistis seluruh desa bisa dialiri listrik dari sumber energi terbarukan seperti PLTS.
Solusi untuk Krayan dan Percepatan PLTA Mentarang
Gubernur Zainal A Paliwang secara khusus menyoroti kondisi kelistrikan di Krayan yang masih mengandalkan mesin diesel.
“Untuk Krayan perlu perhatian khusus, karena di sana mesin diesel. Tolong mesin dan BBM-nya di sana dijaga betul. Tiap hari PLN kirim BBM ke Krayan,” tegasnya.
Maria G.I. Gunawan mengakui tantangan di Krayan, di mana akses masih sangat sulit dan pasokan BBM untuk mesin diesel harus dikirim menggunakan pesawat, mencapai 3.000 liter setiap hari.
Saat ini, listrik di Krayan baru menyala 12 jam, dari sore hingga pagi, karena keterbatasan mesin.
Untuk mengatasi hal ini dan mewujudkan listrik 24 jam, PLN berencana mengkombinasikan dengan PLTS.
“Kami akan menambah PLTS yang bisa hidup di malam hari. Karena kalau harus menambah mesin lagi, berarti menambah BBM lagi, dan itu tidak efisien,” jelas Maria.
Usulan penggunaan baterai di Krayan juga sedang diajukan ke PLN Pusat.
Selain itu, Gubernur Zainal A Paliwang juga mendorong percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang di Malinau.
“Kita juga dorong PLTA Mentarang di Malinau cepat on stream, kurang lebih empat tahun ke depan sudah selesai. Selain murah dan juga bisa dijual ke daerah lain,” pungkasnya.
Program-program ini diyakini dapat mewujudkan pemerataan listrik di Kaltara, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil. (*/red/adv)