Jumat, 14 Juni 2024 23:02 WITA

DPRD takjub konsistensi masyarakat adat Punan Batu Benau Sajau jaga hutan hingga raih Kalpataru

sekretaris Komisi III DPRD Bulungan, Farida Silviawati. IST/DOK PRIBADI

DPRD takjub konsistensi masyarakat adat Punan Batu Benau Sajau jaga hutan hingga raih Kalpataru

Jumat, 14 Juni 2024 23:02 WITA

QUARTAL.ID – Komisi III DPRD Kabupaten Bulungan mengaku takjub dengan konsistensi masyarakat adat Punan Batu Benau Sajau dalam menjaga kelestarian hutan adat mereka. Konsistensi ini telah mengantarkan mereka meraih penghargaan Kalpataru 2024 kategori Penyelamat Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan Kalpataru ini diserahkan langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar kepada perwakilan masyarakat adat Punan Batu Benau Sajau di Jakarta pada Rabu (5/6/2024). Penghargaan ini menjadi bukti nyata dedikasi dan komitmen masyarakat adat dalam menjaga hutan mereka selama bertahun-tahun.

“Kami sangat bangga dengan prestasi masyarakat adat Punan Batu Benau Sajau. Konsistensi mereka dalam menjaga hutan adat patut menjadi contoh bagi kita semua,” ujar Sekretaris Komisi III DPRD Bulungan Farida Silviawati di Tanjung Selor, Jumat (14/6/2024).

Farida menjelaskan, masyarakat adat Punan Batu Benau Sajau telah lama hidup selaras dengan alam. Mereka memiliki kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun untuk menjaga kelestarian hutan. Kearifan lokal ini di antaranya mengatur sistem pemanfaatan hutan yang berkelanjutan, serta melarang penebangan liar dan perburuan liar.

“Masyarakat adat Punan Batu Benau Sajau telah menunjukkan kepada kita bahwa manusia dan alam dapat hidup berdampingan dengan harmonis. Mereka adalah pahlawan lingkungan yang patut kita hargai,” kata dia.

Ia pun optimistis prestasi masyarakat adat Punan Batu Benau Sajau ini menginspirasi masyarakat lain untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.

“Kita harus belajar dari mereka bagaimana cara hidup selaras dengan alam. Hutan adalah aset berharga yang harus kita jaga untuk generasi mendatang,” tandasnya.

Masyarakat adat Punan Batu Benau Sajau tinggal di sepanjang tepian Hulu Sungai Sajau dan hutan di sekeliling Gunung Benau di Desa Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur. Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Mereka telah berpuluh-puluh tahun menjaga hutan adat mereka dari kerusakan. Upaya mereka ini telah berhasil melestarikan keanekaragaman hayati dan menjaga keseimbangan alam di kawasan tersebut.

Penghargaan Kalpataru yang diraih oleh masyarakat adat Punan Batu Benau Sajau merupakan pengakuan atas dedikasi dan komitmen mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan. Prestasi ini juga menjadi bukti bahwa masyarakat adat memiliki peran penting dalam menjaga hutan Indonesia. *

Advertorial

Jelajahi lebih lanjut tentang topik ini