QUARTAL.ID – Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan progres yang positif. Per Juli 2024, realisasi program ini telah mencapai 75% dari target 1.000 Kepala Keluarga (KK).

Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Kaltara, Abdul Muis, menjelaskan program ini menargetkan keluarga tidak mampu yang datanya terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Setiap KK penerima bantuan mendapatkan daya listrik 4 Ampere atau 900 VA, lengkap dengan tiga titik pasang lampu, satu titik stop kontak, dan grounding.

Dirinci per daerah, telah terealisasikan 36 KK di Kabupaten Malinau (100%), Kabupaten Bulungan 366 KK (100% instalasi, menunggu pemasangan kwh meter PLN); Kota Tarakan 312 KK (95% menyala); Kabupaten Tana Tidung 74 KK (100% instalasi, menunggu pemasangan kwh meter PLN); dan Kabupaten Nunukan 99 KK (50% progres)

Abdul Muis menjelaskan, keterlambatan jaringan listrik PLN di Sepunggur, Bulungan, menyebabkan 108 KK belum tersambung. Jaringan baru akan tersedia pada September 2024.

Kondisi geografis di Kabupaten Nunukan menyulitkan proses pemasangan di beberapa wilayah.

Pemprov Kaltara melakukan upaya-upaya penanganan kendala koordinasi dengan PLN untuk mempercepat penyelesaian jaringan listrik di Sepunggur. Dan, menyesuaikan jadwal pemasangan di Nunukan dengan mempertimbangkan kondisi geografis.

Program ini diyakini meningkatkan akses masyarakat terhadap listrik, terutama di daerah terpencil. Hadirnya listrik diyakini pula meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi daerah-daerah pedalaman dan perbatasan Kaltara. 

Program BPBL di Kaltara berjalan dengan baik dan telah memberikan manfaat bagi banyak keluarga tidak mampu. Meskipun terdapat beberapa kendala di lapangan, Pemprov terus berupaya untuk menyelesaikannya agar program ini dapat mencapai target 100% sesegera mungkin. *dkispkaltara

Advertorial