QUARTAL.ID – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal A Paliwang optimis dengan potensi pengembangan industri minyak goreng kelapa sawit di provinsi ini. Hal itu disampaikannya saat menghadiri paparan rencana awal penyusunan studi kelayakan (FS) pembangunan industri tersebut. 

“Kelapa sawit memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian Kaltara,” tegas Gubernur. 

Data 2023 menunjukkan bahwa luas areal perkebunan kelapa sawit di Kaltara mencapai 39.466,50 hektare, dengan produksi mencapai 75.738 ton. Kabupaten Nunukan menjadi kontributor terbesar dengan luas areal 33.111,30 hektare. 

“Potensi produksi kelapa sawit yang besar ini belum dimanfaatkan secara optimal,” ujarnya.

Dibangunnya pabrik pengolahan kelapa sawit, diharapkan nilai jual produk kelapa sawit akan meningkat dan membuka peluang untuk pengembangan industri turunannya. Selain itu, sektor ini juga berpotensi menyerap banyak tenaga kerja. 

“Kita targetkan kontribusi sektor kelapa sawit terhadap APBD Kaltara bisa terus meningkat,” ujarnya. 

Pengembangan industri minyak goreng di Kaltara bukan tanpa alasan. Pertama, produksi kelapa sawit di Kaltara terus meningkat setiap tahun. Selain itu, jumlah pabrik pengolahan kelapa sawit yang ada saat ini belum mencukupi untuk mengolah seluruh produksi. 

“Potensi pasar juga menjanjikan, bahwa minyak goreng kelapa sawit memiliki pasar yang luas, baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya. 

Gubernur berharap studi kelayakan yang akan dilakukan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai pembangunan industri minyak goreng kelapa sawit di Kaltara. 

“Hasil studi ini akan menjadi dasar bagi kita dalam mengambil keputusan,” ujarnya. *dkispkaltara

Advertorial