QUARTAL.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan, Kalimantan Utara, terus berupaya mengoptimalkan potensi lahan pertanian yang luas untuk mewujudkan kedaulatan pangan di daerah ini. Langkah ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dan visi misi Bulungan Berdaulat Pangan.
Bupati Bulungan Syarwani mengungkapkan, potensi lahan pertanian di Bulungan terbentang luas di berbagai kecamatan dan desa.
“Secara umum, alhamdulillah dengan kondisi lahan yang ada di Bulungan, termasuk yang sudah dipetakan, itu cukup luas potensinya,” ujarnya dalam wawancara, Rabu (9/4/2025).
Ia mencontohkan, di Desa Sajau Hilir Kecamatan Tanjung Palas Timur, potensi lahan yang dapat digarap mencapai lebih dari 200 hektare. Potensi serupa juga terdapat di Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, yang dulunya pernah ditetapkan sebagai kawasan food estate Kabupaten Bulungan dengan total potensi mencapai 50 ribu hektare.
Untuk menggenjot produksi dan mencapai kedaulatan pangan, Pemkab Bulungan melakukan langkah ekstensifikasi perluasan tanaman. Kehadiran Brigade Pangan, yang saat ini berjumlah 17 brigade dari target 20 brigade, menjadi motor penggerak di lapangan.
“Saya yakin dengan langkah-langkah ekstensifikasi perluasan tanaman, apalagi dengan kehadiran Brigade Pangan yang sejalan dengan program Pemerintah Pusat yaitu Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, tentu ini juga sejalan dengan visi misi Kabupaten Bulungan yang Berdaulat Pangan,” tegas Bupati.
Data BPS menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan produksi padi di Bulungan periode 2020-2024 mencapai rata-rata 12,13%. Kenaikan produksi ini sejalan dengan peningkatan luas panen yang mencapai 99,55% pada Oktober 2024.
Pada 2024, terjadi akselerasi pertumbuhan produksi padi sebesar 85,65% dengan total produksi mencapai 12.295 ton. Angka ini jauh melampaui kebutuhan beras Kabupaten Bulungan yang diperkirakan sebesar 13.593 ton.
Dengan luas panen mencapai 5.322 hektare pada 2024, Kabupaten Bulungan telah mampu memenuhi sekitar 75% kebutuhan beras penduduknya. Dan targetnya 100% pada 2026.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa semangat membangun kedaulatan pangan di Bulungan didasari oleh keselarasan program ini dengan ketahanan pangan nasional dan visi misi daerah.
“Sebaran lahan pertanian itu pelan-pelan kita lakukan upaya untuk mendorong para petani kita untuk melakukan kegiatan-kegiatan perluasan dengan support Brigade Pangan,” katanya.
Distribusi Pupuk Subsidi dan Pengembangan Padi Lokal
Salah satu fokus utama Pemkab Bulungan adalah mengatasi kendala distribusi pupuk subsidi. Bupati mengakui bahwa subsidi pupuk hanya menjangkau hingga Kota Tanjung Selor, sehingga petani di desa dan kecamatan harus menanggung biaya transportasi tambahan.
“Alur distribusi pupuk menjadi konsen kami ke depan, karena bagaimanapun subsidi pupuk ini langsung kepada petani. Cuma memang persoalannya, pupuk itu disubsidi hanya sampai di Kota Tanjung Selor. Tetapi distribusinya sampai desa dan kecamatan pasti ada cost tambahan yang menjadi beban para petani kita. Ini yang harus ada solusinya,” ujarnya.
Diskusi internal di lingkungan Pemkab Bulungan telah dilakukan untuk mencari solusi intervensi biaya angkut pupuk subsidi agar tidak membebani petani.
Pemkab Bulungan juga berupaya mengembangkan padi lokal yang digarap di ladang-ladang penduduk di dataran tinggi. Bupati melihat potensi besar dalam peningkatan produksi padi lokal, yang memiliki harga jual berbeda dengan varietas padi umum.
“Untuk padi ladang, ke depan perlu juga upaya perluasan untuk peningkatan produksi sehingga mungkin harga jual beras lokal atau padi ladang gunung ini pasti akan berbeda dengan jenis varian dari produksi padi yang secara umum dihasilkan oleh petani,” jelasnya.
Inovasi juga dilakukan dengan mencoba menanam bibit padi lokal seperti Beras Krayan, Ekor Payau, dan Gogo di lahan persawahan, yang sebelumnya lazim ditanam di ladang gunung. Hasilnya menunjukkan potensi keberhasilan, sehingga sosialisasi kepada petani terus dilakukan.
Perhatian pada Pasca Panen dan Bantuan Alsintan
Terkait pasca panen, juga menjadi perhatian serius Pemkab Bulungan. Di Desa Sajau Hilir, investasi berupa bantuan rice milling dan dryer telah diberikan kepada kelompok tani. Rencana pembangunan storage gabah juga tengah dipertimbangkan untuk memperpanjang masa simpan hasil panen.
“Kita juga pikirkan ada storage gabah agar gabah bisa lama tersimpan, sehingga kapanpun untuk digiling menjadi beras bisa sewaktu-waktu dilakukan,” ungkap Bupati.
Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, tahun ini Pemkab Bulungan mengalokasikan satu unit combine harvester untuk kelompok tani di Sajau Hilir. Langkah ini diyakini dapat memotivasi pengembangan pertanian di kawasan lain di Bulungan, sejalan dengan peran Brigade Pangan.
Dengan berbagai upaya dan program yang terintegrasi, Pemkab Bulungan optimis dapat mewujudkan kedaulatan pangan di daerahnya, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional dan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. (*)
Quartal.id