QUARTAL.ID – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) turut menunjukkan keseriusannya dalam pengembangan ekonomi kerakyatan.
Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang bersama Wagub Ingkong Ala secara langsung meresmikan operasional Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan pada Senin (21/7/2025).
Peresmian ini bersamaan dengan peluncuran serentak 80.000 kelembagaan KDMP secara nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dari Desa Bentangan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Untuk diketahui, sebagai salah satu dari 103 titik mockup nasional, Kaltara memiliki dua koperasi percontohan: mockup I di Koperasi Kelurahan Merah Putih Selumit, Kota Tarakan, dan mockup II di Koperasi Desa Merah Putih Apung, Kabupaten Bulungan.
Peresmian KDMP Desa Apung ditandai dengan pemotongan pita oleh Gubernur Zainal Paliwang, didampingi Wakil Gubernur Ingkong Ala, dan Bupati Bulungan Syarwani.
Turut hadir menyaksikan sejumlah anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kaltara, termasuk Kapolda, Danrem, Kepala Binda, dan perwakilan BNN.
“Awalnya Kaltara hanya memiliki satu model atau mockup yakmi di Tarakan, kami meminta penambahan satu lagi, dan akhirnya Pusat menyetujui di Desa Apung,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam proses pembentukan KDMP Desa Apung yang terbilang cepat, hanya dalam waktu tiga hari.
KDMP Desa Apung dirancang sebagai pusat pelayanan kebutuhan masyarakat, menyediakan berbagai gerai seperti BNI Link, BRI Link, Mandiri Link untuk transaksi keuangan.
Koperasi ini juga memenuhi kebutuhan pokok dengan menyediakan beras dari Bulog, gas elpiji 3 kilogram, sembako, produk UMKM masyarakat setempat, bahkan apotek Kimia Farma untuk kebutuhan obat-obatan.
Gubernur optimistis kehadiran gerai-gerai ini dapat melayani kebutuhan dasar masyarakat, khususnya pangan, sehingga warga benar-benar merasakan manfaat Koperasi Desa Merah Putih.
Meskipun demikian, Gubernur Zainal menekankan pentingnya adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara pengurus KDMP dengan instansi-instansi pendukung.
Ia menegaskan bahwa MoU ini krusial untuk memastikan kelancaran pasokan barang-barang koperasi. Gubernur juga menargetkan percepatan operasional KDMP di seluruh Kaltara, dengan harapan semua operasional dapat berjalan dalam waktu tiga hingga empat bulan ke depan.
Sebagai salah satu dari 103 titik mockup nasional, Kaltara memiliki dua koperasi percontohan: mockup I di Koperasi Kelurahan Merah Putih Selumit, Kota Tarakan, dan mockup II di Koperasi Desa Merah Putih Apung, Kabupaten Bulungan.
Gubernur Zainal menjelaskan bahwa mockup ini bukan hanya simbol, melainkan koperasi operasional sungguhan yang berfungsi sebagai tempat edukasi, percontohan, dan pusat distribusi kebutuhan pokok masyarakat.
Hingga saat ini, progres pembentukan KDMP di Kaltara menunjukkan angka yang signifikan, dengan 411 KDMP telah terbentuk dari total 482 desa/kelurahan.
Sebanyak 88 desa bergabung dalam KDMP kolektif karena keterbatasan akses dan jumlah penduduk, dan seluruh koperasi yang terbentuk merupakan pembentukan baru, bukan revitalisasi.
“Kita upayakan bersama segenap stekholder Pusat dan Daerah bekerja keras agar 3-4 bulan ke depan bisa semua operasional KDMP di Kaltara,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kaltara menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program ini, yang diwujudkan melalui pembentukan Satgas Daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, fasilitasi legalitas koperasi (AHU 7 menit), pelatihan pengurus, dukungan akses pembiayaan dan digitalisasi, serta CSR dari Bank Kaltimtara sebesar Rp 500 juta.
Gubernur Zainal menegaskan bahwa mockup koperasi diharapkan menjadi model koperasi modern, tempat belajar bagi pengurus koperasi lain, serta pusat distribusi pangan dan layanan esensial di desa.
Ia juga menyebut pentingnya peran pentahelix—kolaborasi antara Pemerintah, akademisi, pelaku usaha dan BUMN, komunitas/LSM, dan media—dalam memajukan koperasi.
Apresiasi juga disampaikan kepada mitra pendukung di daerah, termasuk Bulog, ID Food, PT Pupuk Indonesia, PT Pertamina, PT Kimia Farma, PT Telkom Indonesia, PT PLN (Persero), PT Pos Indonesia, serta perbankan dan pihak swasta.
“Koperasi Merah Putih adalah jawaban terhadap panggilan sejarah membangun Indonesia dari desa,” tutur Gubernur Zainal.
“Kami di Kaltara percaya, koperasi bukan hanya solusi ekonomi, tetapi juga fondasi keadilan sosial. Dengan semangat Ke-78 Hari Koperasi, mari kita bangun koperasi yang maju — menuju Indonesia yang adil dan makmur,” pungkasnya. (*/red/adv)