Rabu, 30 Oktober 2024 12:42 WITA

Eco-paving dari sampah plastik: Mewujudkan ekonomi hijau Desa Gunung Sari

Eco paving Quartal.id
Dengan pendampingan Fakultas Ekonomi Universitas Kaltara, kelompok swadaya masyarakat (KSM) di Desa Gunung Sari, TAnjung Selor telah sukses mengolah sampah plastik menjadi produk yang bernilai tambah: eco-paving. IST

Eco-paving dari sampah plastik: Mewujudkan ekonomi hijau Desa Gunung Sari

Rabu, 30 Oktober 2024 12:42 WITA

QUARTAL.ID – Di tengah maraknya permasalahan sampah plastik, sebuah desa kecil di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara berhasil mengubah tantangan menjadi peluang. Bank Sampah Wanita Mandiri, sebuah kelompok swadaya masyarakat di Desa Gunung Sari, telah sukses mengolah sampah plastik menjadi produk yang bernilai tambah: eco-paving.

Bermula dari permasalahan penumpukan sampah plastik akibat tidak aktifnya pengepul dan bank sampah induk, kelompok ini mendapatkan angin segar dari program pengabdian masyarakat yang pendampingannya dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Kaltara sejak 2021.

Tim pengabdian terdiri dari Dewi Qomariah Imelda, SE., MM., Ak; Ika Niswatin Budiarti, S.PSi., MM; dan Nurus Soimah, S.Pd., M.Ec.Dev.

Dengan pendampingan dan pelatihan yang intensif, anggota Bank Sampah Wanita Mandiri kini mampu mengubah limbah plastik menjadi paving block yang ramah lingkungan.

“Kami sangat antusias dengan program ini,” ujar Dewi Qomariah Imelda, salah satu penggagas program.

“Kami ingin memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan melalui pemanfaatan sampah plastik,” tambahnya.

Pembuatan eco-paving melibatkan beberapa tahap, mulai dari pengumpulan sampah plastik, pencucian, hingga pencetakan. Dengan bantuan alat yang telah disediakan, anggota kelompok dapat menghasilkan paving block dengan kualitas yang baik.

“Kami optimistis eco-paving buatan kami diterima pasar dan menjadi solusi bagi masalah sampah plastik,” tambah Dewi.

Lebih dari sekadar produk, eco-paving punya memiliki makna yang lebih dalam. Selain mengurangi volume sampah, pembuatan eco-paving juga memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat. Anggota kelompok kini memiliki penghasilan tambahan dari penjualan produk mereka.

Keberhasilan Bank Sampah Wanita Mandiri menjadi bukti bahwa dengan semangat gotong royong dan inovasi, masalah lingkungan dapat diatasi. Program ini juga menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.

Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk keberlangsungan program ini. Pemerintah desa diharapkan terus memberikan dukungan dan promosi produk eco-paving. Selain itu, kerja sama dengan berbagai pihak terkait juga sangat diperlukan untuk memperluas pasar dan meningkatkan kualitas produk.

Kisah sukses Bank Sampah Wanita Mandiri ini mengajarkan kita bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan tindakan nyata dan semangat yang tinggi, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Tim pengabdian berterima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang telah membantu dan membiayai pengabdian ini. *

Editor: Quartal.id

Jelajahi lebih lanjut tentang topik ini