QUARTAL – Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi adalah kawasan industri terintegrasi yang dibangun di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Kawasan ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 21 Desember 2021.
KIHI Tanah Kuning memiliki luas area sebesar 30.000 hektare dan direncanakan akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia. Kawasan ini akan menjadi pusat industri hilirisasi, seperti industri aluminium, baja, baterai, dan petrokimia.
Berikut beberapa fakta mengenai KIHI Tanah Kuning.
Lokasi Strategis
KIHI Tanah Kuning memiliki lokasi yang strategis, berada di dekat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. IKN Nusantara diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2024. Dengan demikian, KIHI Tanah Kuning akan menjadi kawasan industri yang berdekatan dengan pasar yang besar.
Selain itu, KIHI Tanah Kuning juga berada di dekat sumber daya alam yang melimpah, seperti bauksit, batu bara, dan gas alam. Bauksit merupakan bahan baku utama untuk industri aluminium. Batu bara merupakan bahan bakar utama untuk pembangkit listrik. Gas alam merupakan bahan baku utama untuk industri petrokimia.
Infrastruktur Memadai
KIHI Tanah Kuning dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai, seperti pelabuhan, jalan tol, dan bandara. Pelabuhan Tanah Kuning-Mangkupadi merupakan pelabuhan peti kemas terbesar di Kalimantan Utara. Bandara Internasional juga akan dibangun di dekat KIHI Tanah Kuning.
Pembangunan
Pembangunan KIHI Tanah Kuning dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama dimulai pada tahun 2021 dan ditargetkan selesai pada tahun 2025. Tahap kedua dimulai pada tahun 2025 dan ditargetkan selesai pada tahun 2029.
Hingga saat ini, pembangunan KIHI Tanah Kuning telah mencapai 20 persen. Sejumlah perusahaan telah menyatakan minat untuk berinvestasi di kawasan ini, di antaranya PT Indonesia Aluminium Industry (IAI), PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), PT Kayan Patria Propertindo (KPP), dan PT Indonesia Strategis Industri (ISI).
Dampak Ekonomi
KIHI Tanah Kuning diyakini akan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara dan Indonesia secara keseluruhan. Kawasan ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan ekspor, dan meningkatkan pendapatan negara.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, KIHI Tanah Kuning akan mampu menciptakan 1,5 juta lapangan kerja baru. Kawasan ini juga akan meningkatkan ekspor Indonesia sebesar US$100 miliar per tahun.
Sektor Industri
Berikut adalah beberapa sektor industri yang akan dikembangkan di KIHI Tanah Kuning:
Industri aluminium
Industri aluminium adalah sektor industri yang paling dominan di KIHI Tanah Kuning. Kawasan ini akan menjadi pusat industri aluminium terbesar di dunia.
Industri baja
Industri baja juga merupakan sektor industri yang penting di KIHI Tanah Kuning. Kawasan ini akan menjadi pusat industri baja yang berteknologi tinggi.
Industri baterai
Industri baterai merupakan sektor industri yang sedang berkembang pesat. KIHI Tanah Kuning akan menjadi pusat industri baterai yang berorientasi ekspor.
Industri petrokimia
Industri petrokimia merupakan sektor industri yang menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. KIHI Tanah Kuning akan menjadi pusat industri petrokimia yang ramah lingkungan.
Industri makanan dan minuman
Industri makanan dan minuman merupakan sektor industri yang memiliki potensi besar di Indonesia. KIHI Tanah Kuning akan menjadi pusat industri makanan dan minuman yang berorientasi ekspor.
Industri pergudangan
Industri pergudangan merupakan sektor industri yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan logistik di KIHI Tanah Kuning.
Industri properti
Industri properti merupakan sektor industri yang akan tumbuh seiring dengan perkembangan KIHI Tanah Kuning.
Saat ini, gelar “Kawasan Industri Hijau Terbesar di Dunia” diklaim oleh Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Berikut beberapa fakta yang mendukung klaim ini:
Luas area
KIHI Tanah Kuning memiliki luas sebesar 30.000 hektare, jauh melampaui beberapa kawasan industri hijau lainnya di dunia, seperti Greenko Industrial & Logistics Park di India (5.300 hektare) atau King Salman Energy City di Arab Saudi (45 km²).
Fokus keberlanjutan
KIHI Tanah Kuning berkomitmen sepenuhnya pada prinsip-prinsip industri hijau. Ini termasuk penggunaan energi terbarukan (hidropower dari Sungai Mentarang dan Kayan), efisiensi air dan energi, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan pelestarian lingkungan.
Dukungan pemerintah
Proyek KIHI Tanah Kuning mendapat dukungan penuh dari pemerintah Indonesia, yang melihatnya sebagai pendorong utama ekonomi hijau dan industri hilirisasi. Presiden Joko Widodo secara resmi meresmikan groundbreaking kawasan ini pada Desember 2021.
Investasi besar
Sejumlah perusahaan terkemuka telah menyatakan minat untuk berinvestasi di KIHI Tanah Kuning, dengan nilai investasi diperkirakan mencapai puluhan miliar dolar AS.
Namun, penting untuk dicatat bahwa klaim ini mungkin masih diperdebatkan, karena ukuran “kebesaran” sebuah kawasan industri hijau bisa relatif dan tergantung pada kriteria penilaian yang digunakan. Beberapa aspek lain yang dipertimbangkan mungkin termasuk tingkat keberlanjutan yang dicapai, jumlah dan skala industri dalam kawasan, dan dampak lingkungan serta sosialnya.
Kesimpulan
KIHI Tanah Kuning merupakan kawasan industri yang sangat strategis dan memiliki potensi yang besar untuk menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara dan Indonesia secara keseluruhan.

Penulis: Redaksi