QUARTAL – Indonesia berharap China bisa berinvestasi di sektor transportasi, khususnya kereta tanpa rel atau Automated Rail Transit (ART). Kereta ini rencananya akan dioperasikan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah melakukan penjajakan dengan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC), perusahaan yang memproduksi kereta tanpa rel.
“Kami ingin menggunakan satu set kereta tanpa rel dari CRRC untuk IKN. Satu set terdiri dari tiga gerbong, berkapasitas 307 penumpang, dan bisa berjalan dengan kecepatan maksimal 70 km/jam,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/1/2023).
Budi Karya menambahkan bahwa CRRC berencana membawa unit kereta tanpa rel ke Indonesia pada Juli 2024. Unit tersebut akan dipamerkan di IKN sebagai bentuk demonstrasi kemampuan kereta tanpa rel.
Selain kereta tanpa rel, Indonesia juga mengajak China untuk berinvestasi di proyek perkeretaapian di kota-kota besar seperti Bandung, Semarang, dan Makassar. Selain itu, Indonesia juga mengharapkan kerja sama di bidang penerbangan, terutama untuk daerah yang memiliki landasan pacu pendek.
“Kami berharap dukungan pemerintah China untuk mengundang swasta China berinvestasi di sektor transportasi Indonesia. Kami juga ingin meningkatkan kapasitas SDM di bidang penerbangan,” ujar Budi Karya.
Indonesia dan China telah menjalin kerja sama di sektor transportasi sebelumnya. Salah satunya adalah proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Selain itu, perusahaan produsen pesawat China juga telah masuk ke pasar penerbangan Indonesia. *
Editor: Quartal.ID