QUARTAL.ID – Perayaan Dharmasanti Trisuci Waisak 2568 BE di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya di Tanjung Selor, tidak hanya semarak dengan rangkaian peribadatan, tetapi juga sarat makna. Mengusung tema “Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman”, perayaan ini menjadi pengingat akan pentingnya toleransi dan saling menghormati di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya di Kaltara.
“Tema ini sangat cocok dengan kondisi Kalimantan Utara yang memiliki keberagaman suku, agama, dan kebudayaan. Justru keberagaman inilah yang menjadi kekuatan bagi Kaltara,” ujar Gubernur Kaltara, Dr. (H.C) H. Zainal A Paliwang, M.Hum., saat memberikan sambutan pada Sabtu (28/6/2024) di Tanjung Selor.
Lebih lanjut, Gubernur Zainal menekankan bahwa perbedaan bukan untuk diperdebatkan, melainkan untuk dipahami dan dihargai sebagai kekayaan yang memperkuat satu sama lain. Hal ini sejalan dengan tema nasional Trisuci Waisak 2568 BE, yaitu “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia”.
Perayaan Dharmasanti Trisuci Waisak di Tanjung Selor juga diwarnai dengan momen istimewa, yaitu peresmian Gedung Sekolah Buddis Paramita. Peresmian ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam mencetak generasi muda Kaltara yang unggul dan berdaya saing.
“Selamat atas peresmian gedung sekolah in. Semoga seiring berjalannya waktu, akan semakin banyak terlahir generasi-generasi unggul dan berdaya saing dari sekolah ini,” tuturnya.
Gubernur Zainal menaruh harapan besar kepada generasi muda Kaltara untuk melanjutkan dan mengisi pembangunan di Kaltara. Dengan semangat persatuan dan keberagaman, Kaltara diyakini dapat mencapai kemajuan yang gemilang di masa depan.
Perayaan Dharmasanti Trisuci Waisak 2568 BE di Kaltara diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat toleransi, saling menghormati, dan menjaga persatuan bangsa. Semangat Buddha Gautama yang mengajarkan kedamaian dan kasih sayang diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Kaltara untuk hidup rukun dan damai dalam keberagaman. *dkispkaltara
Advertorial
