QUARTAL.ID – Kalimantan Utara (Kaltara) semakin menarik perhatian sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 6-7% guna mencapai visi Indonesia Emas 2045 dan keluar dari middle income trap.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, baru-baru ini, mengapresiasi capaian Kaltara.
“Kalau kita lihat per provinsi, Jakarta ini sudah lolos middle income trap. Jakarta pendapatan per kapitanya 21 ribu dan provinsi lain yang juga sudah lolos middle income trap berdasarkan pendapatan per kapita, yaitu Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltara),” kata Airlangga Hartarto.
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara telah berhasil keluar dari middle income trap, membuktikan bahwa dengan potensi yang tepat, daerah-daerah di luar Jawa juga bisa tumbuh pesat.
Menurutnya, jika ingin melihat bagaimana cara mengerek pendapatan per kapita suatu provinsi, bisa berpatokan di antaranya ke provinsi-provinsi tersebut.
“Sebetulnya kita bisa melihat berbagai provinsi di Indonesia sebagai contoh bagaimana kita bisa mengerek sebagian besar provinsi lain agar secara nasional kita bisa lolos middle income trap,” ujar Airlangga.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Kaltara tahun 2023 mencapai 4,94%, didorong oleh sektor energi, jasa, konstruksi, dan pariwisata. Potensi investasi di berbagai sektor, mulai dari pembangunan pelabuhan, pengembangan pariwisata, hingga industri pengolahan, semakin membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang, optimistis dengan masa depan Kaltara. Ia katakan, terus berupaya menarik investor untuk mengembangkan berbagai sektor, termasuk energi, pertanian, perikanan, dan manufaktur.
Proyek-proyek besar seperti pembangunan PLTA Sungai Kayan dan Sungai Mentarang, serta pengembangan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kabupaten Bulungan, menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain pertumbuhan ekonomi, Kaltara juga fokus pada peningkatan penyerapan tenaga kerja. Proyek-proyek besar yang sedang berjalan di Kaltara telah menyerap ribuan tenaga kerja. Ke depan, potensi penyerapan tenaga kerja akan semakin besar dengan pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur.
Meskipun potensi pertumbuhan ekonomi Kaltara sangat besar, namun masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, seperti infrastruktur yang belum sepenuhnya memadai dan keterbatasan sumber daya manusia. Namun, dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah serta partisipasi aktif dari seluruh stakeholder, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.
Keberhasilan Kaltara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi menjadikannya sebagai contoh bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan pemerintah yang kuat, Kaltara diyakini mampu menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional. *dkispkaltara
Advertorial