QUARTAL.ID – Kabar gembira datang dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda –Litbang) Kaltara, angka kemiskinan di provinsi ini terus mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Plt. Kepala Bappeda –Litbang Kaltara, Bertius menyampaikan bahwa angka kemiskinan di Kaltara pada bulan Maret 2024 berhasil turun menjadi 6,32% dari 6,45% pada tahun sebelumnya.
“Penurunan ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh pihak, terutama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) yang telah bekerja secara optimal,” ujar Bertius.
TKPKD: Garda Depan dalam Penanggulangan Kemiskinan
Dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kaltara, TKPKD berperan penting dalam merumuskan kebijakan, perencanaan, dan pemantauan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di tingkat provinsi. Dengan melibatkan 18 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), TKPKD telah berhasil menjalankan 36 program dan 69 sub kegiatan untuk mengurangi angka kemiskinan.
Strategi Jitu Turunkan Angka Kemiskinan
Beberapa strategi kunci yang diterapkan oleh TKPKD dalam upaya pengentasan kemiskinan antara lain:
- Peningkatan sinergi: Memastikan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan seluruh stakeholder terkait.
- Fokus pada program pemberdayaan: Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat miskin agar mampu meningkatkan kualitas hidup mereka.
- Optimalisasi anggaran: Memastikan anggaran yang dialokasikan untuk penanggulangan kemiskinan digunakan secara efektif dan efisien.
- Penguatan data dan informasi: Mengumpulkan dan menganalisis data secara berkala untuk memantau perkembangan dan mengevaluasi program yang telah berjalan.
Hasil yang Konkret
Berkat upaya yang dilakukan, sejumlah program penanggulangan kemiskinan telah berhasil memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti:
- Peningkatan akses terhadap layanan dasar: Masyarakat miskin kini lebih mudah mendapatkan akses terhadap air bersih, sanitasi, kesehatan, dan pendidikan.
- Pertumbuhan ekonomi masyarakat: Program pemberdayaan masyarakat telah berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
- Pengurangan ketimpangan: Kesenjangan antara masyarakat kaya dan miskin semakin berkurang.
Ke depan, TKPKD akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan memperluas cakupan program penanggulangan kemiskinan. Dengan kerja sama yang baik dari seluruh pihak, target untuk mencapai angka kemiskinan 0% pada tahun 2045 dapat terwujud. *
Advertorial