QUARTAL.ID – Polda Kaltara turut serta dalam upaya mengatasi masalah stunting di Indonesia. Kabid Propam Polda Kaltara, Kombes Pol. Krishadi Permadi, beserta tim mengunjungi anak-anak penderita stunting di Sungai Nyamuk, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, salah satu pulau terluar NKRI, Rabu (4/9/2024).
Dalam kunjungan itu, selain memberikan bantuan sembako, tim juga memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya gizi seimbang untuk anak. Stunting sebagai masalah gizi kronis, dapat menghambat pertumbuhan fisik dan mental anak, serta berdampak buruk pada masa depannya.
“Stunting adalah masalah serius yang harus kita atasi bersama,” ujar Kombes Pol. Krishadi.
Dengan bantuan dan edukasi, ia optimistis dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi anak dan menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
Apa Itu Stunting?
Stunting terjadi ketika pertumbuhan anak terhambat akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu lama. Anak penderita stunting akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti gangguan belajar, daya tahan tubuh lemah, dan risiko penyakit kronis di masa dewasa.
Upaya Pencegahan
Untuk mencegah stunting, perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi hingga usia enam bulan.
Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi juga perlu. MPASI harus diberikan setelah bayi berusia enam bulan dan mengandung berbagai macam nutrisi.
Selain itu, anak-anak perlu mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.
Seruan Polda
Polda Kaltara mengajak seluruh lapisan masyarakat turut serta dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. Dengan bekerja sama, kita dapat memberikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia. *
Editor: Quartal.ID