QUARTAL.ID – Menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 2025, Kalimantan Utara (Kaltara) bergerak cepat mengamankan stabilitas ekonomi. Langkah strategis diambil melalui High Level Meeting Konsolidasi Program Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Acara yang dihelat Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltara di Aula Kantor Gubernur Kaltara, Rabu (5/3/2025), ini dihadiri langsung oleh Kapolda Kaltara, Irjen Pol. Hary Sudwijanto. Kehadiran Kapolda menjadi sinyal kuat komitmen lintas sektor dalam menjaga stabilitas harga dan mendorong digitalisasi ekonomi.
“Kinerja BI Perwakilan Kaltara dalam TPID-TP2DD kian krusial mengingat proximitas acara-acara besar keagamaan dan dampaknya terhadap dinamika ekonomi lokal,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Prov. Kaltara, Hasiando Manik, dalam paparannya.
Diskusi mendalam pun digelar, fokus pada “Elektronifikasi Transaksi Keuangan Daerah dan Pengendalian Inflasi Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.” Pelestarian stabilitas harga menjadi prioritas utama, mengingat potensi lonjakan permintaan jelang hari raya.
Selain pengendalian inflasi, strategi digitalisasi ekonomi Kaltara menjadi sorotan. TP2DD diharapkan mampu mempercepat adopsi transaksi keuangan elektronik di daerah, meningkatkan efisiensi dan transparansi sektor publik.
“Era digitalisasi menuntut adopsi elektronifikasi transaksi keuangan daerah, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta transparansi di sektor publik,” jelas Hasiando Manik.
Sinergi antara TPID dan TP2DD dinilai krusial untuk mengintegrasikan ekonomi digital secara luas dan meningkatkan kualitas layanan publik.
Kehadiran Kapolda Kaltara di acara ini menegaskan komitmen lintas sektor dalam menciptakan ekonomi yang stabil dan inklusif. Diharapkan, melalui sinergi TPID dan TP2DD, Kaltara dapat mencapai inflasi terkendali dan ekonomi digital yang berkembang pesat.
“Dukungan Kapolda Kaltara yang hadir di acara tersebut merupakan bukti dari komitmen lintas sektoral dalam menciptakan ekonomi yang stabil dan inklusif,” tambah Hasiando.
Dengan landasan program TPID dan TP2DD, Kaltara optimis menatap masa depan di mana kesejahteraan masyarakat meningkat seiring terkendalinya inflasi dan pesatnya perkembangan ekonomi digital. (*)
Quartal.id
