QUARTAL.ID – Perbaikan jalan lingkar Krayan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), membutuhkan skema anggaran multiyears atau tahun jamak. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRD Kaltara, Achmad Djufrie, dan Kepala Dinas PUPR Perkim Kaltara, Helmi.
Helmi menjelaskan, untuk membuat jalan lingkar Krayan berfungsi optimal sepanjang tahun, diperlukan anggaran sekitar Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar selama dua atau tiga tahun.
“Memang seharusnya anggaran itu kita harus multiyears-kan, kalau memungkinkan dan disetujui, dan itu membutuhkan sekitar 80-100 miliar,” ungkap Helmi kepada wartawan di Tanjung Selor, 12 Maret 2025.
Krayan merupakan daerah perbatasan Indonesia-Malaysia yang terbagi dalam lima kecamatan, yaitu Krayan Induk, Krayan Tengah, Krayan Selatan, Krayan Barat, dan Krayan Timur.
Akses ke Krayan saat ini hanya bisa melalui pesawat udara dari Tarakan, Malinau, Nunukan, dan Tanjung Selor. Jalur darat alternatif dari Malinau masih dalam tahap konstruksi dan belum memadai.
Sementara itu, untuk ruas jalan Malinau-Krayan, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) masih fokus pada pemeliharaan dan pembangunan jembatan Binuang. Jika jembatan tersebut selesai, akses ke Krayan diharapkan akan semakin lancar.
Ketua DPRD Kaltara, Achmad Djufrie, menyatakan dukungannya terhadap upaya perbaikan infrastruktur di Krayan melalui skema multiyears.
“Kalau untuk kepentingan masyarakat dan kepentingan umum, DPRD akan selalu mendukung. Kita menyetujui skema anggaran yang ada kalau itu untuk kepentingan rakyat,” tegasnya. (*)
Quartal.id