QUARTAL.ID – Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Kapolda Kaltara), Inspektur Jenderal Polisi Hary Sudwijanto turut menghadiri agenda penting dalam dunia pendidikan tinggi, yakni peresmian Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Borneo Tarakan (UBT).
Peresmian ini berlangsung di lingkungan kampus UBT di Kota Tarakan pada Rabu (23/4/2025), bersamaan dengan Kunjungan Kerja Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Wamendiktisaintek).
Prosesi peresmian gedung baru ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wamendiktisaintek, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., yang menandakan babak baru bagi pengembangan Program Studi Kedokteran di universitas yang berlokasi di wilayah perbatasan ini.
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam momen bersejarah ini, di antaranya Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltara, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kaltara, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (BIN Daerah) Kaltara, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Hasan Basri, M, Kepala Staf Korem (Kasrem) 092/Maharajalila, Wali Kota Tarakan, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) XIII Tarakan, Komandan Kodim (Dandim) 613/Tarakan, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Anang Busra.
Sebelum dimulainya acara peresmian, Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto menunjukkan perhatiannya terhadap para calon mahasiswa dengan menyempatkan diri berinteraksi dan memberikan semangat kepada mereka yang tengah mempersiapkan diri menghadapi Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK).
Ia juga melakukan peninjauan terhadap berbagai fasilitas pendidikan yang tersedia di lingkungan kampus Universitas Borneo Tarakan sebagai wujud dukungan Polri terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Bumi Benuanta.
Peresmian Gedung Fakultas Kedokteran ini menjadi tonggak penting dalam upaya memajukan sektor pendidikan tinggi di Kaltara, khususnya dalam menghasilkan sumber daya manusia di bidang kesehatan.
Keberadaan fakultas kedokteran diharapkan mampu menjawab kebutuhan akan tenaga dokter yang berkualitas, terutama dalam melayani masyarakat di wilayah perbatasan yang memiliki karakteristik geografis dan tantangan kesehatan tersendiri.
Langkah ini dipandang sebagai investasi strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kalimantan Utara di masa depan. (*)
Quartal.id