QUARTAL.ID – Seratus hari pertama kepemimpinan Bupati Syarwani dan Wakil Bupati Kilat Bilung menjadi momentum krusial bagi akselerasi pembangunan di Kabupaten Bulungan. Dengan fokus pada keberlanjutan visi “Bulungan Unggul dan Berdaulat melalui Pembangunan Hijau yang Berkelanjutan,” pasangan kepala daerah ini telah menggerakkan roda pemerintahan dengan program-program prioritas yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Bupati Syarwani menjelaskan bahwa periode kedua kepemimpinannya bersama Kilat Bilung adalah kelanjutan dari fondasi kuat yang telah dibangun sejak 2021.
“Program yang kami jalankan sejak 2021 dan yang sekarang bersama Pak Kilat sebenarnya adalah program keberlanjutan. Jadi, tidak banyak mengalami perubahan,” tegasnya.
Hal ini memastikan bahwa visi Bulungan yang Berdaulat Pangan, Maju, dan Sejahtera terus menjadi arah utama pembangunan.
Komitmen terhadap percepatan pembangunan diwujudkan melalui alokasi anggaran sebesar Rp 65,4 miliar dari APBD 2025 untuk menjalankan 10 Program Strategis Daerah (PSD). Program-program ini dirancang untuk mendorong akselerasi di berbagai sektor vital.
“Seluruh perangkat daerah sudah saya panggil untuk memastikan pelaksanaan 10 program strategis berjalan lancar. Saya menargetkan pada Juni 2025, semua program ini sudah berjalan di lapangan,” ungkap Bupati Syarwani.
Meski sempat ada penyesuaian anggaran pasca-Inpres Nomor 1 Tahun 2025, Pemkab Bulungan optimis semua program dapat berjalan sesuai jadwal. APBD Kabupaten Bulungan 2025, yang telah ditetapkan bersama DPRD Bulungan pada November 2024, mencapai sekitar Rp 2,3 triliun setelah penyesuaian anggaran.
Infrastruktur Mumpuni, Pangan Mandiri
Fokus utama pembangunan infrastruktur adalah peningkatan dan perbaikan jembatan serta ruas jalan di tiga kecamatan di Hulu Sungai Kayan, termasuk peningkatan jalan poros dari Tanjung Palas ke Salimbatu. Infrastruktur yang memadai adalah kunci pembuka akses dan pertumbuhan ekonomi wilayah.
Di sektor pangan, Pemkab Bulungan terus menggenjot optimalisasi lahan (oplah) pertanian dengan target ambisius mencapai 4.600 hektare. Kolaborasi erat dengan TNI menjadi pendorong utama keberhasilan program ini, yang diyakini akan meningkatkan produksi pangan lokal.
Selain padi, komoditas unggulan seperti cokelat juga mendapat perhatian serius, khususnya di Desa Antutan dan Pejalin. Petani cokelat kini mampu memproduksi olahan seperti cokelat batangan dan bubuk yang telah sukses dipasarkan ke kafe dan restoran di Tanjung Selor.
“Pengembangan pengolahan cokelat ini menjadi peluang bisnis yang menguntungkan dan membuka jalan bagi investasi yang lebih besar, termasuk dari negara tetangga Malaysia,” jelas Bupati. Dukungan pusat dan alokasi dana sekitar Rp1 miliar dari APBD memperkuat implementasi program strategis ini.
Kesejahteraan ASN dan Mutu Pendidikan Jadi Prioritas
Pemerintah Kabupaten Bulungan juga menunjukkan kepedulian tinggi terhadap kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN). Meskipun ada efisiensi belanja pegawai sesuai Inpres, Pemkab memangkas belanja perjalanan dinas dan rapat hingga 50 persen untuk mengalihkan anggaran ke program produktif.
Pelantikan 1.485 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diyakini akan meningkatkan pelayanan publik dan produktivitas kerja. Kenaikan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) bagi ASN dan PPPK juga diharapkan memberikan efek domino positif bagi ekonomi lokal, menciptakan simbiosis mutualisme antara ASN dan masyarakat.
Mutu pendidikan dan kesejahteraan tenaga pengajar juga menjadi perhatian utama. Insentif untuk guru PAUD pada tahun 2025 meningkat signifikan menjadi Rp 900.000, naik dari Rp 650.000 (2023) dan Rp 750.000 (2024).
Komitmen ini mencakup sekolah swasta dan yayasan yang turut berkontribusi pada pengembangan SDM. Kebijakan rekrutmen PPPK dari pemerintah pusat pun diapresiasi karena memberikan kepastian penghasilan dan status bagi tenaga honorer yang telah lama mengabdi.
Dengan fondasi yang kuat di 100 hari pertama, kepemimpinan Syarwani-Kilat menegaskan komitmennya untuk membawa Bulungan menuju era yang lebih unggul, berdaulat, dan sejahtera, dengan pembangunan yang berkelanjutan dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. (*/adv)
Quartal