Senin, 23 Juni 2025 15:31 WITA

Jalan Krayan dan kisah hoaks di medsos: Pemdes Pa’ Kidang luruskan fakta

Ilustrasi - pembangunan jalan di wilayah Krayan, Nunukan. DKISP Kaltara

Jalan Krayan dan kisah hoaks di medsos: Pemdes Pa’ Kidang luruskan fakta

Senin, 23 Juni 2025 15:31 WITA

QUARTAL.ID – Dunia maya kembali diramaikan dengan sebuah video yang menimbulkan polemik. Kali ini, narasi viral yang beredar menyebutkan bahwa pembangunan jalan di wilayah Krayan, Nunukan, dibiayai sepenuhnya oleh dana pribadi masyarakat. 

Video tersebut bahkan seolah mengesankan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) abai terhadap kebutuhan warganya di daerah perbatasan. Namun, Pemerintah Desa (Pemdes) Pa’ Kidang di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, dengan tegas membantah narasi menyesatkan itu.

Menanggapi video yang membuat kesimpangsiuran di publik, Penjabat (Pj) Kepala Desa Pa’ Kidang, Jemri, angkat bicara pada Ahad (22/6/2025). 

Ia memastikan bahwa informasi mengenai penggunaan dana pribadi masyarakat untuk pembangunan jalan di desanya adalah hoaks.

“Itu hoaks. Jalan yang kami bangun murni dari Dana Desa (DD) anggaran tahun 2025, tanpa dana pribadi masyarakat. Semua kegiatan ini sudah masuk dalam APBDes resmi kedua desa,” tegas Jemri, meluruskan informasi yang beredar.

Jalan yang dimaksud berlokasi di Jalan yang Bulu, kawasan Tang Paye, Kecamatan Krayan Barat. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Desa Pa’ Kidang dan Desa Lembada melalui Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD).

Proyek pengerasan jalan sepanjang 175 meter ini menelan anggaran sebesar Rp 330 juta, yang sepenuhnya bersumber dari Dana Desa tahun 2025. Jemri menjelaskan, jalan ini berstatus sebagai jalan desa dan berfungsi vital sebagai akses penghubung menuju jalan kabupaten, mempermudah mobilitas warga.

“Tidak ada iuran dari warga, apalagi sampai menyalahkan pemerintah provinsi itu keliru. Ini murni dana desa dan dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang sudah disepakati,” tambahnya, menegaskan transparansi dan akuntabilitas proyek.

Jemri menyayangkan beredarnya informasi tidak benar semacam ini. Menurutnya, hal tersebut dapat mencoreng semangat gotong royong dan pembangunan yang sedang digalakkan di wilayah pedalaman Krayan. 

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang beredar tanpa konfirmasi.

Masyarakat diharapkan lebih kritis dalam menyaring konten di media sosial dan selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya. Apalagi, kondisi jalan setelah pengerasan kini jauh lebih baik dan manfaatnya langsung dirasakan oleh warga.

“Kondisi jalan setelah pengerasan sekarang jauh lebih bagus dari sebelumnya, dan manfaatnya langsung dirasakan warga. Jangan percaya narasi yang menyesatkan,” pungkas Jemri, mengingatkan pentingnya berhati-hati terhadap disinformasi. (*/dkisp/adv)

Jelajahi lebih lanjut tentang topik ini