QUARTAL – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Nunukan mempermudah akses berobat warga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Krayan, ke daerah kota.
“Kami bekerja sama dengan maskapai penerbangan perintis yang mengusung misi kemanusiaan untuk melayani transportasi masyarakat di sana,” kata Kepala Dinkes P2KB Kabupaten Nunukan, Miskia di Nunukan, Kamis (11/1/2024).
Dengan kerja sama yang dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) itu, masyarakat yang memerlukan tindakan pelayanan kesehatan rujukan dari Puskesmas-Puskesmas perbatasan ke Rumah Sakit di ibu kota kabupaten atau daerah lainnya, dapat menggunakan jasa maskapai tersebut.
Miskia mengatakan, Kecamatan Krayan dan sekitarnya masih sulit diakses menggunakan jalur darat. Dan, moda transportasi paling efektif dan efisien adalah pesawat udara perintis.
“Maka itu kami jalin MoU agar masyarakat perbatasan yang memerlukan pelayanan kesehatan darurat dan rujukan lainnya bisa cepat terlayani,” kata Miskia.
Miskia menyambung, wilayah Kecamatan Krayan Selatan khususnya, hanya memiliki fasilitas pelayanan kesehatan primer, tanpa ada pelayanan rumah sakit. Dengan adanya kerja sama, kondisi darurat pasien bisa langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat.
“Begitu juga dengan distribusi obat, sulitnya transportasi ke wilayah Krayan, kita bisa menggunakan jasa maskapai perintis itu untuk membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dengan lebih cepat,” sebutnya.
Untuk diketahui, akses ke Krayan masih sulit karena beberapa faktor, seperti kondisi geografis. Krayan terletak di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Wilayah ini memiliki topografi yang berbukit-bukit dan pegunungan, dengan ketinggian rata-rata 1.000-2.000 meter di atas permukaan laut. Hal ini menyebabkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan menjadi sulit dan mahal.
Selain itu terdapat faktor ketersediaan anggaran. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Krayan membutuhkan anggaran yang besar.
“Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah untuk mewujudkan akses yang lebih baik ke Krayan,” ujarnya.
Akibat dari akses yang sulit, masyarakat di Krayan masih menghadapi berbagai kesulitan, seperti mobilitas baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk mengakses fasilitas kesehatan, pendidikan, dan perekonomian.
Pemerintah Pusat dan Daerah telah berupaya untuk meningkatkan akses ke Krayan, salah satunya dengan pembangunan jalan Malinau-Krayan sepanjang 182,6 kilometer dan diperkirakan akan selesai pada 2025.
Selain itu, pemerintah juga membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Long Midang, Kecamatan Krayan Selatan. PLBN ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas perdagangan dan pariwisata di Krayan. *
Penulis: Quartal.ID





















