Senin, 21 Juli 2025 10:16 WITA

Gubernur Zainal-Dubes Seychelles tindaklanjuti peluang kerja sama lingkungan dan pariwisata

Gubernur Zainal A Paliwang merespons positif gagasan visioner Duta Besar Republik Seychelles, Nico Barito dalam pertemuannya di kantor gubernur Kaltara, Senin (21/7/2025). IST

Gubernur Zainal-Dubes Seychelles tindaklanjuti peluang kerja sama lingkungan dan pariwisata

Senin, 21 Juli 2025 10:16 WITA

QUARTAL.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan potensi daerah untuk meraih perhatian internasional.

Gubernur Zainal A Paliwang merespons positif gagasan visioner Duta Besar Republik Seychelles, Nico Barito. Respons ini diwujudkan dengan pembentukan tim solid yang akan menjadi garda terdepan Kaltara di kancah global.

Kunjungan Duta Besar Nico Barito pada Senin (21/7/2025) ke Kaltara tepatnya di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, disambut antusias oleh Gubernur Zainal.

Pertemuan ini menjadi katalisator bagi langkah konkret Pemerintah Provinsi Kaltara. Gubernur secara langsung menginstruksikan jajaran perangkat daerah untuk membentuk tiga tim inti yang berfokus pada pengembangan ekonomi, konservasi, dan pariwisata.

“Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi akan memimpin pembentukan tim kecil ini, meliputi tim konservasi, tim pariwisata, dan tim desa adat. Minimal tiga tim ini harus segera dibentuk,” tegas Gubernur Zainal.

Langkah strategis ini menandakan keseriusan Pemerintah Provinsi Kaltara memaksimalkan potensi sumber daya alam, keanekaragaman hayati, dan kekayaan budaya yang dimiliki.

Duta Besar Nico Barito, yang dikenal sebagai perintis program “Blue Carbon” dunia dan memiliki pengalaman luas di bidang perbankan, pengelolaan lingkungan hidup, sumber daya alam dan mineral, investasi, hingga pariwisata, diharapkan menjadi mitra strategis dalam mewujudkan visi Kaltara.

Gubernur Zainal Paliwang juga menyoroti beragam kerja sama internasional yang telah dijalin Pemerintah Provinsi Kaltara, termasuk forum Sosek Malindo dan BIMP-EAGA.

Selain itu, program “Heart of Borneo” menjadi bukti komitmen Kaltara terhadap pembangunan berkelanjutan dan konservasi di kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia.

Program ini, yang mencakup sebagian wilayah Brunei Darussalam, merupakan upaya nyata menjaga kelestarian alam sambil memajukan aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat.

Gubernur mengatakan, Kaltara memiliki kekayaan budaya kaya dengan suku asli seperti Bulungan, Tidung, dan Dayak. Keanekaragaman ini menjadi daya tarik unik yang menampilkan ragam seni, tradisi, dan budaya, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan persatuan.

Kehadiran Duta Besar Nico Barito pun diyakini pintu bagi pengembangan potensi-potensi ini secara lebih optimal, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pengalaman Duta Besar dalam pengelolaan sumber daya alam, pariwisata, dan investasi akan menjadi panduan berharga bagi Pemerintah Provinsi Kaltara.

Dalam diskusinya, Duta Besar Nico Barito menyampaikan apresiasinya atas keramahan masyarakat Kaltara. Ia menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam dan mineral, pariwisata, serta investasi yang tepat dapat menghasilkan devisa besar bagi daerah.

“Kegiatan seperti pembersihan pantai, penanaman mangrove, serta pengelolaan ikan dan udang organik, dapat dilihat sebagai potensi ekonomi yang menjanjikan di Kaltara,” ujar Duta Besar Nico.

Lebih lanjut, Nico Barito membeberkan konsep pengelolaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, sehingga tidak hanya menghasilkan dana, tetapi juga menjaga kawasan konservasi Kaltara untuk minimal 10 tahun ke depan.

Ia bahkan menyebutkan potensi kerja sama dengan lembaga perbankan seperti Bank Mandiri untuk menciptakan dana konservasi dan dana pengembangan.

“Dengan sistem ini, Kaltara tidak akan kekurangan sumber daya di masa depan,” pungkas Duta Besar Nico, memberikan harapan besar bagi kemajuan berkelanjutan provinsi ke-34 di Indonesia ini.

Diskusi aktif antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Kaltara dengan Duta Besar Nico Barito menjadi kunci untuk merumuskan langkah-langkah konkret dan inovatif.

Kaltara siap melangkah maju, memproyeksikan dirinya sebagai destinasi internasional dengan daya tarik ekonomi, konservasi, dan pariwisata. (*/red/adv)

Jelajahi lebih lanjut tentang topik ini