QUARTAL – Arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar kegiatan pemerintah digelar secara sederhana, tanpa kesan pemborosan atau musik-musik berlebihan, disambut positif masyarakat. Namun, bagaimana penerapannya di daerah, terutama saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) yang identik dengan keramaian?
Quartal mewawancarai Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A Paliwang terkait hal ini.
Gubernur Zainal secara tegas menyatakan dukungannya terhadap anjuran pemerintah pusat.
Ia meminta agar perayaan ulang tahun daerah dapat dilaksanakan dengan cara yang lebih bijak.
“Pedomani apa yang sudah diputuskan pemerintah, jangan buat acara yang bersifat foya-foya segala macam. Kita buat acara yang sederhana,” tuturnya, Kamis (11/9/2025).
Ia memahami bahwa perayaan HUT daerah di berbagai kabupaten/kota di Kaltara adalah tradisi tahunan yang juga menjadi harapan masyarakat. Namun, menurutnya, semangat perayaan bisa tetap dirasakan tanpa harus berlebihan.
“Acara-acara keramaian HUT Daerah Kabupaten/Kota di Kaltara sudah lama diprogramkan setiap tahun, dan itu harapan masyarakat juga. Tetapi kita minta kepada Pemda agar juga dapat melaksanakan dengan kegiatan yang sederhana,” jelasnya.
Sikap ini sejalan dengan arahan Mendagri Tito Karnavian agar perayaan lebih diarahkan pada kegiatan yang bermanfaat, seperti tumpengan atau memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan masyarakat yang kurang mampu.
Tak hanya itu, Gubernur Zainal juga mengingatkan para pejabat di lingkungan pemerintahannya untuk tidak bergaya hidup mewah atau “flexing.”
“Terhadap kepala OPD sejak dulu sudah saya imbau supaya tidak bergaya hidup hedon,” tandasnya.
Gubernur Zainal Paliwang mengatakan, antara tradisi dan harapan masyarakat dengan kebijakan pemerintah pusat harus diseimbangkan, esensi perayaan yang lebih mengedepankan kesederhanaan dan kepedulian terhadap sesama. (*)
Quartal