Senin, 27 Mei 2024 15:11 WITA

Hari Ini 27 Mei: Matahari tepat di atas Ka’bah, saat tepat luruskan kiblat

Ilustrasi - Umat muslim sedang tawah di Ka'bah. IST

Hari Ini 27 Mei: Matahari tepat di atas Ka’bah, saat tepat luruskan kiblat

Senin, 27 Mei 2024 15:11 WITA

QUARTAL.ID – Hari ini, Senin (27/5/2024), menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Matahari tepat berada di atas Ka’bah di Mekkah, Arab Saudi, pada pukul 12.18 waktu setempat atau 16.18 WIB. Fenomena ini, yang dikenal sebagai Istiwa A’zam, membuka peluang emas untuk meluruskan arah kiblat, sholat menghadap kiblat yang benar.

Istiwa A’zam pada dasarnya sama dengan fenomena kulminasi Matahari di berbagai daerah di Indonesia. Saat itu, Matahari mencapai titik kulminasi atau titik tertingginya, sehingga bayangan benda di permukaan Bumi akan mengarah ke Ka’bah.

Momen ini dimanfaatkan untuk meluruskan arah kiblat karena saat Matahari di atas Ka’bah, bayangan benda akan jatuh di bawah kaki alias tidak terlihat. Teknik ini bisa digunakan untuk menentukan arah kiblat masjid, mushala, atau tempat sholat lainnya.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Adib mengatakan, teknik ini mudah dilakukan tanpa perlu aplikasi, teleskop, teodolit, atau rumus rumit.

“Dengan cara ini, kiblat bisa ditentukan tanpa aplikasi, teleskop, teodolit, atau rumus yang njlimet,” katanya.

Cara Meluruskan Kiblat

  • Gunakan tongkat yang ditanam tegak atau bandul yang digantung di lapangan atau luar ruangan.
  • Arah kiblat adalah sesuai garis bayangan yang diperoleh yang mengarah ke barat laut.
  • Untuk di dalam ruangan, gunakan bayangan kusen pintu dan jendela.
  • Rentang waktu untuk meluruskan kiblat adalah dua hari sebelum dan sesudah serta 5 menit sebelum dan sesudah waktu Matahari di atas Ka’bah.

Istiwa A’zam Dua Kali Setahun

Fenomena Istiwa A’zam terjadi dua kali setahun, yaitu pada 27 Mei dan 15 Juli. Hal ini merupakan konsekuensi dari gerak semu Matahari akibat kemiringan sumbu rotasi Bumi.

Imbauan Kemenag

Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk bergabung dalam gerakan Hari Sejuta Kiblat yang dilakukan pada Senin (27/5/2024) sore. Jika sore nanti hujan, masih ada dua hari ke depan untuk bisa meluruskan kiblat.

Antipoda dan Penentuan Arah Kiblat di Wilayah Timur

Untuk wilayah Indonesia timur, seperti Maluku dan Papua, dan wilayah lain yang sedang malam hari saat Istiwa A’zam, teknik pelurusan kiblat tetap bisa dilakukan dengan menggunakan bayangan Matahari, namun acuannya berbeda.

Acuan posisi Matahari bukan lagi saat Matahari di atas Mekkah, tetapi ketika Matahari berada di atas antipoda Mekkah, yaitu di wilayah selatan Samudra Pasifik.

Rentang waktu untuk meluruskan kiblat di wilayah timur adalah 12-16 Januari pukul 06.25-06.35 WIT dan 27 November-1 Desember pukul 06.04-06.14 WIT.

Perbedaan Arah Kiblat dan Penyelesaiannya

Jika ditemukan perbedaan arah kiblat dengan yang sudah ada, perlu dibicarakan dengan pengurus masjid atau mushala setempat untuk menghindari perselisihan.

Simpangan arah kiblat banyak ditemukan pada masjid-masjid lama, seperti Masjid Istiqlal Jakarta yang menyimpang 2 derajat dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Keraton Kasepuhan Cirebon yang miring 7 derajat.

Simpangan arah kiblat ini masih bisa diterima karena arah kiblat sholat bukanlah seperti terbang dengan pesawat menuju Ka’bah.

Pelurusan arah kiblat tidak perlu dilakukan dengan merobohkan bangunan masjid atau mushala. Cukup dengan sedikit menggeser garis saf sholat atau posisi sajadah.

Pesan Persatuan dan Kedamaian

Pengetahuan tentang penentuan arah kiblat berkembang seiring waktu. Sangat wajar jika masjid yang dibangun pada masa lalu memiliki arah kiblat yang tidak sepresisi saat ini.

Momentum Istiwa A’zam seharusnya tidak dijadikan alat pemecah belah umat. Persatuan, kedamaian, dan ketenteraman masyarakat tetap harus diutamakan.

Fatwa MUI

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Arah Kiblat menyebutkan bahwa kiblat umat Islam Indonesia adalah ke barat laut dengan kemiringan yang bervariasi tergantung posisi masing-masing daerah terhadap Mekkah. *

Editor: Quartal.id

Jelajahi lebih lanjut tentang topik ini