QUARTAL.ID – Festival Birau Bulungan 2025 akan menjadi perayaan akbar yang dipusatkan di Kebun Raya Bundayati, menandai pertama kalinya perayaan HUT ke-65 Kabupaten Bulungan ke-65 dan ke-235 Tanjung Selor digelar di satu lokasi terpusat.
Agenda daerah ini akan menyajikan beragam pertunjukan budaya dan ekonomi kreatif.
Bupati Bulungan Syarwani mengungkapkan bahwa pemusatan kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih terpadu dan meriah.
“Ini kali pertama, semua kegiatan dipusatkan di satu titik,” ujarnya.
Berbagai lomba dan festival akan memeriahkan acara ini, termasuk lomba musik dan tari daerah, lomba busana wastra (kain tradisional), hingga festival makanan tradisional yang akan menampilkan kuliner khas dari 74 desa di Bulungan.
Selain itu, ada pula lomba menyumpit, lomba gasing, dan pawai budaya yang melibatkan empat kategori peserta: pelajar/mahasiswa, ormas, perusahaan, serta OPD dan kecamatan.
Acara juga akan diramaikan dengan Festival Sungai Kayan, yang menampilkan balap perahu panjang dan prosesi biduk bebandung, menambah kesan sakral pada pesta rakyat tahunan ini.
Birau Bulungan 2025 mengusung tema “Bulungan Berdaulat, Unggul, dan Berkelanjutan” dengan konsep inklusif, yang melibatkan anak-anak PAUD, penyandang disabilitas (difabel), dan masyarakat umum.
Salah satu sorotan utama adalah tarian massal yang melibatkan 400 penari dari kalangan ASN, PTT, hingga PPPK Pemda Bulungan.
Tarian kolaborasi Dayak, Tidung, dan Bulungan ini akan membentuk koreografi angka 65 dan 235, sebagai simbol usia kabupaten dan ibukotanya.
Selain itu, festival juga akan menghadirkan ratusan stan, termasuk stand inovasi dari 74 desa, stan OPD, dan sekitar 130 stan UMKM lokal.
Acara puncak yang seharusnya jatuh pada 12 Oktober 2025, akan dimundurkan ke Senin, 13 Oktober 2025, untuk menghormati umat Kristiani.
Rute pawai budaya akan dilakukan dengan berjalan kaki dari Jalan Ahmad Yani dan berakhir di Tugu Cinta Damai. (*/tim)
Quartal
 
				




















