QUARTAL.ID – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus membuktikan diri sebagai provinsi yang berdaya saing tinggi. Salah satu kunci keberhasilan Kaltara dalam melesat dari middle income trap adalah melalui kebijakan penggunaan produk lokal yang masif.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda-Litbang Kaltara, Bertius menjelaskan, dengan mendorong masyarakat untuk mencintai produk lokal, secara otomatis akan meningkatkan pendapatan mereka.
“Ketika kita membeli produk lokal, maka kita turut serta memberdayakan ekonomi masyarakat kita sendiri,” ujarnya.
Dukungan pemerintah terhadap produk lokal, seperti batik, singal, dan kerajinan tangan lainnya, telah mendorong pertumbuhan UMKM di Kaltara. Hal ini sejalan dengan visi Gubernur untuk memaksimalkan potensi lokal dan menarik investasi.
Selain fokus pada produk lokal, kehadiran Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning juga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
Kebutuhan akan pasokan pangan bagi para pekerja di kawasan industri tersebut membuka peluang bagi petani lokal untuk memasarkan produknya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam kesempatan terpisah, mengapresiasi keberhasilan Kaltara dalam meningkatkan pendapatan per kapita. Menurutnya, Kaltara bersama dengan Kalimantan Timur telah berhasil keluar dari middle income trap.
“Kaltara telah membuktikan bahwa dengan kebijakan yang tepat dan dukungan pemerintah pusat, daerah dapat tumbuh pesat dan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah,” ujar Airlangga.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Kaltara semakin dekat dengan visi Indonesia Emas 2045. Mari kita bersama-sama mendukung program pemerintah untuk mengembangkan produk lokal dan meningkatkan perekonomian daerah. *dkispkaltara
Advertorial