QUARTAL.ID – Kinerja Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bulungan menunjukkan tren positif yang signifikan, mencetak realisasi penerimaan pajak daerah sebesar Rp77 miliar pada 2024. Angka ini merepresentasikan kenaikan impresif 8,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menegaskan geliat ekonomi daerah ini.
Peningkatan PAD ini tak lepas dari kontribusi vital sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Kontributor utama BPHTB berasal dari aktivitas pengembangan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi yang berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kecamatan Tanjung Palas Timur.
Bupati Bulungan Syarwani, yang juga menjabat Koordinator Wilayah (Korwil) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), menjelaskan bahwa lonjakan PAD ini merupakan cerminan dari dampak bergulir pembangunan PSN.
“Proses pembangunan ini bersifat jangka panjang dan tidak bisa dilihat hasilnya dalam waktu singkat,” ujar Syarwani dalam keterangan Pemkab Bulungan diterima pada Minggu (25/5/2025).
Dari total penerimaan pajak tahun 2024 sebesar Rp77 miliar, sebagian besar disumbangkan oleh aktivitas ekonomi yang terkait dengan KIHI. Sebagai perbandingan, pada 2023, pengelola kawasan industri telah menyumbangkan hampir Rp68 miliar ke kas daerah.
“Kita optimistis ketika kawasan industri berstatus PSN ini berjalan maksimal, dampak ganda (multiplier effect) yang dihasilkan akan semakin besar terhadap pendapatan daerah,” tambah Syarwani.
Selain BPHTB, pajak restoran juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pundi-pundi PAD Bulungan. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan penduduk dan meningkatnya aktivitas ekonomi seiring dengan derasnya investasi yang masuk ke Bulungan.
Dampak positifnya terlihat jelas dari lonjakan kunjungan masyarakat, geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang semakin masif, serta pertumbuhan sektor perhotelan, pariwisata, dan transportasi.
“Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk di Bulungan saat ini sangat signifikan dibandingkan kondisi sebelum hadirnya kawasan industri dan sebelum pembentukan Provinsi Kalimantan Utara,” ungkap Bupati.
Dengan terus meningkatnya aktivitas ekonomi dan pertumbuhan demografi, Pemda Bulungan optimis bahwa potensi penerimaan daerah di masa depan akan semakin besar. Hal ini tentu menjadi fondasi kuat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bulungan. (*/adv)