QUARTAL.ID – Kabar gembira datang dari dunia literasi. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) menunjukkan komitmen luar biasa untuk memajukan perpustakaan di seluruh penjuru negeri, tak terkecuali di Kalimantan Utara (Kaltara).
Melalui langkah proaktif ini, Perpusnas RI bertekad memastikan setiap perpustakaan, terutama di sekolah/madrasah, mampu menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi cerdas dan literat!
Pada Senin, 7 Juli 2025, suasana antusiasme menyelimuti Tarakan saat Muhammad Syarif Bando, Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI, membuka kegiatan penguatan pengelola perpustakaan sekolah/madrasah.
Kegiatan yang merupakan hasil kolaborasi apik antara Perpusnas RI dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltara ini menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP).
Meski tantangan literasi anak usia sekolah masih menjadi perhatian, Perpusnas RI tak gentar. Syarif Bando dengan tegas menyatakan bahwa upaya pembinaan perpustakaan sekolah/madrasah di seluruh Indonesia adalah kunci.
“Tujuan utama kita adalah agar perpustakaan dapat diselenggarakan dan dikelola sesuai SNP, sehingga berdampak signifikan pada peningkatan kegemaran membaca dan literasi bangsa Indonesia,” ujarnya optimis.
Penerbitan berbagai regulasi, termasuk Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Perpustakaan sekolah/madrasah, menjadi amunisi utama Perpusnas. NSPK ini bukan hanya sekadar aturan, melainkan peta jalan yang jelas untuk menciptakan kesamaan persepsi dan memastikan setiap perpustakaan memenuhi standar terbaik di enam aspek krusial: koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga, penyelenggaraan, dan pengelolaan.
Syarif Bando menekankan pentingnya sinergi antara Perpusnas, Perpustakaan Daerah Provinsi, dan para pimpinan sekolah/madrasah untuk menyosialisasikan NSPK ini. Ini adalah langkah fundamental untuk memastikan semua perpustakaan sekolah/madrasah berjalan optimal.
Bagi perpustakaan yang masih memerlukan pembinaan, Perpusnas siap mendampingi melalui Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi. Sementara itu, bagi yang sudah memenuhi standar, akreditasi menanti sebagai pengakuan atas kualitasnya!
Meskipun data menunjukkan masih banyak perpustakaan sekolah yang belum terakreditasi, terutama di Kaltara, semangat untuk berubah sangatlah tinggi. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltara, Ilham Zain, menyampaikan kebahagiaannya melihat animo peserta yang luar biasa.
“Saya berharap, para peserta serius dan fokus memanfaatkan kesempatan ini agar memperoleh manfaat bagi pengembangan perpustakaan sekolah yang dikelola masing-masing,” harapnya. (*/dkisp/red/adv)
