QUARTAL.ID – Polda Kalimantan Utara (Kaltara) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltara semakin memperkuat sinergi dalam menjaga keamanan dan kerukunan di wilayah ini. Hal ini terlihat dari pertemuan antara Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, dengan Ketua FKUB Kaltara, Ustad Abdul Jalil, pada Senin (20/1/2025).

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas berbagai isu terkini yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), seperti potensi konflik antar suku, peredaran uang palsu, dan pengaruh narkoba terhadap generasi muda.

Kapolda Kaltara menekankan pentingnya menjaga Tanjung Selor sebagai contoh bagi daerah lain di Kaltara.

“Sebagai ibu kota, Tanjung Selor harus menjadi etalase provinsi. Kita harus menjaga kebersihan, ketertiban, dan fasilitas umum,” tegasnya.

Menanggapi isu uang palsu, Kapolda menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi bersama Bank Indonesia.

“Kami akan terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap pelaku peredaran uang palsu,” ujarnya.

Ustad Abdul Jalil menyoroti pentingnya menjaga kerukunan antar suku di Kaltara. Ia mengusulkan untuk mengaktifkan kembali Forum Kerukunan Antar Suku dan melibatkan semua suku dalam kegiatan produktif seperti program Kelompok Tani Terpadu Merah Putih.

“Dengan memperkuat persaudaraan antar suku, kita dapat mencegah terjadinya konflik horizontal,” ujar Abdul Jalil.

Kolaborasi antara Polda Kaltara dan FKUB dinilai sangat penting dalam menjaga kondusivitas wilayah.

“FKUB memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kerukunan dan toleransi,” kata Kapolda. (*)

Quartal.id